Sabtu, 08 Desember 2012

TRAINING SEFT TOTAL SOLUTION

0 komentar

Training SEFT

Dapatkan solusi berbagai masalah fisik maupun psikis dengan mengikuti Training SEFT yang dibawakan langsung oleh founder SEFT Ahmad Faiz Zainuddin.

Training SEFT akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal: Sabtu-Ahad, 15-16 Desember 2012
Pukul               : 07.30 – 17.00 WIB
Tempat           :  Hotel Clarion Jl.A.P.Pettarani Makassar
Investasi        :  Bukan 5 juta EB hanya 3.500.000
Trainer           :  Bp. Ahmad Faiz Zainuddin (Founder SEFT Indonesia)


GARANSI 100% UANG KEMBALI


Training SEFT ini cocok untuk anda yang:
- Sakit menahun dan ingin sembuh.
- Ingin membantu teman atau saudara yang sakit.
- Mempunyai masalah emosi yang menyesakkan dada.
- Phobia dan ingin sembuh.
- Trauma.
- Mempunyai mental block yang menghambat kesuksesan anda.
- Ingin menghilangkan sampah-sampah emosi dalam diri anda.
- Ingin berhenti merokok dengan mudah dan cepat (dalam waktu 5-10 menit).
- dll

Manfaat SEFT:

Mengatasi Berbagai Masalah Fisik: Sakit Kepala, Nyeri Punggung, Maag, Asma, Sakit Jantung, Kelebihan Berat Badan, Alergi,dan sebagainya.
Mengatasi Berbagai Masalah Emosi: Takut (phobia), Trauma, Depresi, Cemas, Kecanduan Rokok, Stress, Sulit Tidur, Mudah Marah, atau Sedih, Gugup Menjelang Ujian, atau Presentasi, Latah, Kesurupan, Kesulitan Belajar, Tidak Percaya Diri, dan sebagainya.
Mengatasi Berbagai Masalah Keluarga dan Anak-anak: Ketidak harmonisan Keluarga, Selingkuh, Masalah Seksual, di ambang Perceraian, Anak Nakal, Anak Malas Belajar, anak Mengompol, dan sebagainya.
Meningkatkan Prestasi: Meningkatkan Prestasi OlahRaga, Prestasi di Tempat Kerja, Prestasi Belajar, Meningkatkan Omset Penjualan, Meningkatkan Performa Sales, Memperlancar Negosiasi, Mencapai goals dan Target yang di tetapkan.
Meraih Kesuksesan Hidup, Meningkatkan Pendapatan, Menjadi Money Magnet.
Mendapatkan Pencerahan Spiritual, Meningkatkan Kedamaian Hati dan Kebahagiaan Diri.
Materi Training ini antara lain:

1. Sejarah dan latar belakang SEFT.
2. Sains di balik SEFT.
3. Cara melakukan SEFT.
4. Kunci keberhasilan SEFT.
5. Beberapa variasi kalimat SEFT.
6. SEFT jarak jauh.
7. SEFT untuk anak-anak.

Nomor Telepon SEFT Centre Makassar
08124215512 ( dr.Faizal Abdillah )
Read more ►

Jumat, 07 Desember 2012

HUKUM BEKAM HARI RABU

0 komentar

KENAPA TIDAK BOLEH BEKAM DI HARI RABU?

 Dr. Wadda A.  Umar

 Ada sebagian terapis bekam yang melarang secara mutlak untuk melakukan bekam hari Rabu dan Sabtu. Sehingga banyak para terapis bekam yang tidak berani melakukan bekam pada hari hari tertentu, Klinik nya juga ditutup pada hari-hari tertentu. Pasien pun takut terkena musibah atau kematian kalau dia bekam pada  hari-hari tertentu.

 Bagaimanakah yang sebenarnya?

Umumnya terapis yang melarang bekam pada hari-hari tertentu memakai hadis di bawah ini sebagai pedoman,.

 1)      Dalam Kitab Jami’ah dikatakan  bahwa dilarang melakukan bekam pada hari rabu dan sabtu.

2)       Dalam Jamiah, dari Husain bin hasan, dia bertanya pada Aba Abdullah tentang bekam: “Hari-hari apa saja yang tidak disukai untuk melakukan bekam?. Maka dia menjawab: “Hari sabtu dan Rabu”.   (Sebagian  besar ulama berpendapat): “juga hari jum’at: ”Kedudukan Hadis. Hadis ini maudhu’ menurut Ibnu Jauzi, hakim dan baihaqi (hadis ini maudhu” (palsu). Dalam kitab al-maudhuat ibnul jauzi juz III/212.

3)       Dari Abi Salamah dan Abi Sa’id Al-Maqbary, dari Abi Hurairah, “Barang siapa melakukan bekam pada hari rabu atau sabtu, dan dia terkena keputihan pada kulitnya, atau belang pada kulit, maka janganlah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirinya sendiri (bila tidak sembuh)”.  Kedudukan Hadis. Hadis ini maudhu’ (hadis palsu) diriwayatkan Hakim dalam kitab Ath-Thib (IV/8256), dan baihqi dalm Al-Kubro (IC/340), dan ibnul jauzi dalam al-maudhuat (V/8328).

4)       Dalam Kitab “Afrad:’ Darul Qutni, bahwasanya Abdullah bin Umar berkata kepadaku; “Bahwasanya darahku tidak mengalir, maka aku mencari ahli bekam, dimana dia bukan anak-anak juga bukan kakek-kakek. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya bekam akan meningkatkan hafalan seorang yang hafidz, dan meningkatkan kecerdasan orang yang cerdas. Maka hendaknya kalian melakukan bekam  dengan Nama Allah Ta’ala. Dan janganlah melakukan bekam pada hari kamis, jumat, sabtu dan Ahad. Hendaklah kalian melakukan bekam pada hari Senin. Sebab sesungguhnya penyakit lepra dan, belang kulit tidak  diturunkan kecuali pada hari rabu”. Sedangkan  diriwayatkan Ayub dari Nafi’; “Hendaklah kalian melakukan bekam pada hari senin dan selasa. Dan jangan melakukan pada hari Rabu, karena itu merupakan hari dimana Ayyub terkenan Bala’”. Kedudukan Hadis. Hadis ini sanadnya kacau. Lihat kitab Ath-Thib (3487 dan 3488) diriwayatkan Ibnu Majah dan Hakim.

5)       Kholal dalam Jami’nya , bahwa  dia mendapatkan berita dari harb bin ismail, dia berkata, aku berkata kepada Ahmad: Hari-hari apa saja yang dimakruhkan untuk berbekam? Dia menjawab: hari rabu dan sabtu. Kedudukan Hadis. Ibnu Jauzi dalam  Al-Maudhu’aat berpendapat bahwa hadis ini maudhu’.

6)      Dari Husainin bin hasan, bahwa dia pernah bertanya pada Aba Abdullah tentang bekam : Hari apa yang dimakruhkan untuk bekam? Dia menjawab : hari sabtu, rabu, dan Jum’at. Kedudukan Hadis. Ibnu Jauzi dalam  Al-Maudhu’aat berpendapat bahwa hadis ini maudhu’.

7)      Abu dawud dalam kitab Sunannya dari Abi Bakrah, bahwasanya beliau memakruhkan melakukan bekam pada hari selasa. Dia berkata bahwa Rasulullah bersabda: ”Hari selasa adalah hari dimana darah tidak mengalir”. Kedudukan Hadis. Hadis ini Maudhu’ seperti dalam kitab Ath-Thib (3862) bab V.

 Keterangan:

Al-hafidz ibnu Hajar telah berkata dalam Fathul bari, bahwa Al-Kholla menukil dari Imam Ahmad bahwasanya beliaui memakruhkan bekam pada beberapa hari meskipun hadisnya tidak shohih. Fairus bady, dalam kitab safaris sa’adah, mengatakan bahwa pemilihan sebagian hari-hari bekam, serta bab kemakruhan bekam pada hari tertentu, adalah tidak shohih.

 
Dalam beberapa riwayat juga tidak ditemukan kisah tentang para sahabat yang menunda bekamnya karena  hari itu jatuh pada hari rabo atau sabtu.

 
Secara medis, hadis ini juga sulit dipertanggungjawabkan. Karena bila seseorang terserang penyakit pada hari yang dilarang (misalnya hari rabo), padahal dia membutuhkan terapi bekam, maka tidak mungkin dia harus menundanya hingga hari kamis.

 
Dalam praktek sehari-hari, juga dalam buku buku literature tentang bekam, tidak ada satupun yang melaprkan ada pasien yang menjadi gawat, atau meninggal, atau terkena musibah, yang disebabkan karena bekam pada hari rabo atau sabtu.

 
Kesimpulan

-Tidak boleh melarang bekam pada hari-hari tertentu secara mutlak, dengan alasan hari itu bukan hari baik..

 
Materi ini sudah dipublikasikan dr.wadda di buku “Sembuh dengan satu titik bekam”


Read more ►

HUKUM BERBEKAM ATAU DONOR DARAH KETIKA BERPUASA

0 komentar

Bolehkah Bekam dan Donor Darah Ketika Puasa


“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi keringanan (rukhsoh) bagi orang yang berpuasa untuk mencium istrinya dan berbekam.”


Bukhari membawakan Bab ‘Bekam dan Muntah bagi Orang yang Berpuasa’. Beliau membawakan beberapa riwayat, di antaranya : 

[Riwayat pertama]

وَيُرْوَى عَنِ الْحَسَنِ عَنْ غَيْرِ وَاحِدٍ مَرْفُوعًا فَقَالَ أَفْطَرَ الْحَاجِمُ وَالْمَحْجُومُ
Diriwayatkan dari Al Hasan dari beberapa sahabat secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Beliau berkata, “Orang yang melakukan bekam dan yang dibekam batal puasanya.” [Hadits ini juga dikeluarkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah dan Ad Darimi. Syaikh Al Albani dalam Irwa’ no. 931 mengatakan bahwa hadits ini shohih]

[Riwayat kedua]

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - احْتَجَمَ ، وَهْوَ مُحْرِمٌ وَاحْتَجَمَ وَهْوَ صَائِمٌ .
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam dalam keadaan berihrom dan berpuasa.

[Riwayat ketiga]

يُسْأَلُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ - رضى الله عنه - أَكُنْتُمْ تَكْرَهُونَ الْحِجَامَةَ لِلصَّائِمِ قَالَ لاَ . إِلاَّ مِنْ أَجْلِ الضَّعْفِ 
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ditanya, “Apakah kalian tidak menyukai berbekam bagi orang yang berpuasa?” Beliau berkata, “Tidak, kecuali jika bisa menyebabkan lemah.”
Ketiga riwayat di atas adalah riwayat yang shohih.

Menurut jumhur (mayoritas ulama) yaitu Imam Abu Hanifah, Malik, Asy Syafi’i, berbekam tidaklah membatalkan puasa. Pendapat ini juga dipilih oleh Ibnu Mas’ud, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Anas bin Malik, Abu Sa’id Al Khudri dan sebagian ulama salaf.

 Di antara alasan bahwa bekam tidaklah membatalkan puasa : 

[Alasan pertama]

Boleh jadi hadits yang menjelaskan batalnya orang yang melakukan bekam dan dibekam adalah hadits yang telah dimansukh (dihapus) dengan hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudri. Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata,

رَخَّصَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْقُبْلَةِ لِلصَّائِمِ وَالْحِجَامَةِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi keringanan (rukhsoh) bagi orang yang berpuasa untuk mencium istrinya dan berbekam.” (HR. Ad Daruquthni, An Nasa’i dalam Al Kubro, dan Ibnu Khuzaimah) 
Ad Daruqutni mengatakan bahwa semua periwayat dalam hadits ini tsiqoh/terpercaya kecuali Mu’tamar yang meriwayatkan secara mauquf –yaitu hanya sampai pada sahabat-. Syaikh Al Albani dalam Irwa’ (4/74) mengatakan bahwa semua periwayat hadits ini tsiqoh/terpercaya, akan tetapi dipersilihkan apakah riwayatnya marfu’ –sampai pada Nabi- atau mawquf –sampai sahabat-.

Ibnu Hazm mengatakan, “Hadits yang menyatakan bahwa batalnya puasa orang yang melakukan bekam dan orang yang dibekam adalah hadits yang shohih –tanpa ada keraguan sama sekali-. Akan tetapi, kami menemukan sebuah hadits dari Abu Sa’id : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi keringanan (rukhsoh) bagi orang yang berpuasa untuk berbekam”. Sanad hadits ini shohih. Maka wajib bagi kita untuk menerimanya. Yang namanya rukhsoh (keringanan) pasti ada setelah adanya ‘azimah (pelarangan) sebelumnya. Hadits ini menunjukkan bahwa hadits yang menyatakan batalnya puasa dengan berbekam (baik orang yang melakukan bekam atau orang yang dibekam) adalah hadits yang telah dinaskh (dihapus).” 
Setelah membawakan pernyataan Ibnu Hazm di atas, Syaikh Al Albani dalam Irwa’ (4/75) mengatakan, “Hadits semacam ini dari berbagai jalur adalah hadits yang shohih –tanpa ada keraguan sedikitpun-. Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa hadits yang menyatakan batalnya puasa karena bekam adalah hadits yang telah dihapus (dinaskh). Oleh karena itu, wajib bagi kita mengambil pendapat ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnu Hazm rahimahullah di atas.”

[Alasan Kedua]

Pelarangan berbekam ketika puasa yang dimaksudkan dalam hadits adalah bukan pengharaman. Maka hadits: “Orang yang melakukan bekam dan yang dibekam batal puasanya” adalah kalimat majas. Maksudnya adalah bahwa orang yang membekam dan dibekam bisa terjerumus dalam perkara yang bisa membatalkan puasa. Yang menguatkan hal ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh ‘Abdur Rahman bin Abi Layla dari salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ الْحِجَامَةِ وَالْمُوَاصَلَةِ وَلَمْ يُحَرِّمْهُمَا إِبْقَاءً عَلَى أَصْحَابِهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berbekam dan puasa wishol –namun tidak sampai mengharamkan-, ini masih berlaku bagi sahabatnya.” (HR. Abu Daud no 2374. Hadits ini tidaklah cacat, walaupun nama sahabat tidak disebutkan. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud mengatakan bahwa hadits ini shohih.) 
Hadits di atas menunjukkan bahwa bekam dimakruhkan bagi orang yang lemah jika dibekam. Hal ini juga dikuatkan dengan riwayat lain dalam shohih Bukhari dari Anas bin Malik sebagaimana telah disebutkan di atas.

أَكُنْتُمْ تَكْرَهُونَ الْحِجَامَةَ لِلصَّائِمِ قَالَ لاَ . إِلاَّ مِنْ أَجْلِ الضَّعْفِ 
“Apakah kalian tidak menyukai berbekam bagi orang yang berpuasa?” Anas mengatakan, “Tidak, kecuali jika bisa menyebabkan lemah.” (HR. Bukhari no. 1940)

Dengan dua alasan di atas, maka pendapat mayoritas ulama dinilai lebih kuat yaitu bekam tidaklah membatalkan puasa. Akan tetapi, bekam dimakruhkan bagi orang yang bisa jadi lemas karena berbekam. Dan boleh jadi juga diharamkan jika hal itu menjadi sebab batalnya puasa orang yang dibekam. Hukum ini berlaku juga untuk donor darah. Wallahu a’lam.

***

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com



 
Read more ►

KHASIAT BEKAM BERDASARKAN SABDA ROSULULLAH

0 komentar

1. Mengeluarkan darah kotor. 
Mengeluarkan darah kotor, baik darah yang teracuni maupun darah yang statis, sehingga peredaran darah yang semula tersumbat menjadi lancar kembali.
Adapun penyebab darah bisa teracuni (atau kotor) dan tidak berfungsi lagi adalah faktor usia darah yang telah tua, makanan dan minuman yang mengandung pengawet, pewarna, pemanis buatan, pestisida dan lain-lain. Juga bisa disebabkan oleh obat-obatan dan polusi kimiawi yang masuk melalui pernafasan, seperti asap rokok, asap pabrik, asap kendaraan dan lain-lain.
Semua unsur-unsur ini akan masuk ke dalam darah melalui berbagai cara dan berputar mengikuti sirkulasi darah. Darah yang terkotori ini kemudian akan mengendap dan berkumpul di bawah permukaan kulit.
Bagaimana megeluarkan darah kotor ini? Sampai saat ini satu-satunya cara untuk mengeluarkanya adalah dengan berbekam.
2. Meringankan tubuh. 
Banyaknya kandungan darah kotor yang menumpuk di bawah permukaan kulit seseorang akan mengakibatkan terasa malas dan berat. Jika dibekam, maka akan meringankan tubuhnya.
3. Menajamkan penglihatan.
Tersumbatnya peredaran darah ke mata mengakibatkan penglihatan akan menjadi buram. Setelah dibekam, peredaran darah yang tersumbat kembali lancar dan mata bisa melihat dengan terang.
4. Menghilangkan berbagai macam penyakit. 

Rasullulah SAW mengisyaratkan ada 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan dengan jalan berbekam, 72 macam penyakit tersebut diantaranya adalah:
- pusing
- migren
- sakit pinggang
- jantung
- asam lambung
- rematik
- asma
- insomnia/sulit tidur
- kencing manis
- liver
- gatal-gatal
- radang usus besar
- sakit waktu haid
- syaraf kejepit
- ginjal
- tekanan darah tinggi
- tekanan darah rendah
- stroke
- kolesterol
- asam urat
- sinusitis
- ambeien
- mandul
- lemah syahwat
- tumor otak
- virus toxo dan rubella
- kanker payudara
- kejang-kejang
- batuk kronis
- paru-paru
- kanker kelenjar getah bening
- penyakit kronis lainnya.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallohu ‘Anhu, bahwa Rasululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Orang yang paling baik adalah seorang juru bekam (al-Hajjam) karena ia mengeluarkan darah kotor, meringankan tubuh, dan mempertajam pandangan mata orang yang di bekamnya”.
[HR. Tirmidzi; hadits hasan gharib]
Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

“Kamu sekalian hendaklah berbekam pada tengah Qomahduwwah (punuk/tengkuk pada punggung badan), maka akan dapat menyembuhkan 72 penyakit” (Shohih Ibnu Majjah No.3478).
Read more ►

BEKAM : Mukjizat Pengobatan Menurut Kajian Medis Modern

0 komentar

BEKAM: Cara Kerja Keajaiban Mukjizat Pengobatan Ini Menurut Kajian Medis Modern

Kalangan tenaga medis dan masyarakat awam masih banyak yang bertanya-tanya tentang bagaimana sih cara kerja pengobatan Bekam sehingga mampu menjadi sarana kesembuhan bagi penyakit yang diderita oleh manusia?
Bagaimana suatu teknik yang demikian ‘sederhana’, ‘praktis’, dan relative ‘sepele’ kog bisa mengatasi berbagai penyakit yang bahkan oleh para dokter dikatakan sudah tidak dapat disembuhkan.
BEKAM: CARA KERJA KEAJAIBAN MUKJIZAT MEDIS INI MENURUT KAJIAN MEDIS MODERN
Metode Pengobatan Bekam adalah proses pengeluaran darah kotor menurut istilah awam, yang dimana menurut kedokteran adalah pengeluaran sel – sel darah merah yang sudah tidak terpakai lagi oleh tubuh dan bisa mengganggu proses kerja metabolisme tubuh.
Tubuh kita terdiri dari berbagai organ ,syaraf , tulang ,jantung ,otot yang dimana semua tersebut mendapat makanan dari darah yang sehat .Darah yang sehat diproses melalui jalur yang rumit , dimulai dari makanan yang kita makan terus dtelan , kemudian masuk kelambung kemudian diteruskan ke usus , dari usus masih disaring lagi yang mengandung nutrisi yang baik digunakan oleh tubuh kita untuk pembentukan sel – sel darah baru yang dimana sel – sel darah tersebut untuk menghidupi semua organ tubuh
Sistem sirkulasi darah mengantarkan dan mengedarkan sari – sari makanan dan 02 kejaringan – jaringan tubuh melalui pembuluh darah arteri yang keluar dari jantung menuju aorta lalu menuju arteri dan lalu menuju ke arteriole , lalu menuju kapilere arteri dan langsung dipakai oleh organ tubuh dan jaringan tubuh , dan kemudian mengembalikan CO2 keparu – paru dan zat – zat sisa metabolisme keginjal . Selain itu juga mengedarkan hormon dan zat – zat lain yang berfungsi dalam kelangsungan hidup sel – sel tubuh .

Dan kita melakukan bekam adalah melalui cabang – cabang vena dan arteri atau lebih populer disebut dengan pembuluh darah kapiler, yang dimana vena mempunyai fungsi sebagai pengembali zat – zat metabolisme yang tidak berguna dari Venule yaitu cabang – cabang vena, yang dimana venule juga mengalir dari pembuluh darah kapiler yang merupakan pembuluh darah yang amat halus yang sebagian besarnya terdapat di bawah permukaan kulit yang membungkus tubuh manusia, dimana pembuluh darah kapiler membentuk suatu anastomosis pada berbagai organ dan jaringan tubuh, dimana bila dilakukan bekam dapat langsung mengambil zat – zat sisa metabolisme , racun , kimia dan lain – lain yang yang tidak berguna dari organ tersebut untuk langsung dikeluarkan dari tubuh .
Cabang – cabang arteri yaitu arteriole mengantarakan nutrisi dan oksigen keseluruh tubuh sehingga waktu pembekaman cabang – cabang arteri dikulit akan menarik sel – sel darah merah yang berwarna merah segar yang jika dilihat adalah sel darah merah yang sudah rusak yang dapat mengganggu sel- sel darah merah yang masih sehat .
Waktu darah yang keluar dari bekam adalah darah merah yang merah segar yang berasal dari cabang- cabang arteri dan yang berwarna merah kehitaman adalah berasal dari vena karena tidak mengandung oksigen darah tersebut.
Jadi kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai darah dari jumlah , fungsi-fungsi ,komposisi,sifat – sifat fisis darah , sifat-sifat khemis darah . Jumlah atau volume darah dalam tubuh adalah sekitar 8 % dari berat badan tubuh sedang volume darah adalah cairan jaringan hampir 20% dari berat tubuh.
Jika kita sakit, tubuh mempunyai respon untuk menyampaikan rasa sakit dari syaraf untuk diteruskan ke otak yang memberi tahukan bahwa organ tersebut sakit . Syaraf – syaraf tersebut diberi makan oleh pembuluh darah agar bekerja baik.
Organ – organ yang sakit tersebut menunjukkan bahwa sirkulasi dalam darah yang memberi makanan keorgan tersebut terganggu oleh karena berbagai macam seperti bakteri , virus , cholesterol yang tinggi , kadar gula yang tinggi , asam urat , kimia dari makanan yang kita makan seperti pengawet , Vetsin , Pestisida , pewarna yang dimana mereka tersebut tidak dapat di olah oleh tubuh untuk diambil nutrisinya yang akhirnya mempengaruhi kerja sel –sel darah untuk memberi makanan ke organ-organ tubuh dan juga dimana tubuh menolak bahan – bahan tersebut dengan antibodi yang dimana bila terlampau banyak bahan kimia tersebut akhirnya perlindungan untuk sel menjadi berkembang tidak karuan yang akhirnya menjadi kanker.
Menurut Kedokteran Tradisional bahwa dibawah Kulit ,Otot Maupun Fascia Terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai Sifat Istimewa, antara poin satu dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang dan membentuk jaring – jaring atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meridian atau habl ,dengan adanya jala ini maka terdapat hubungan yang erat antara bagian tubuh sebelah atas dengan sebelah bawah , antara bagian dalam dengan bagian luar , antara bagian kiri tubuh dan bagian kanan , antara organ – organ tubuh dengan jaringan bawah kulit , antara organ yang satu dengan organ yang lainnya . Antara organ dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan organ berongga dan lain sebagainya , sehingga membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak.
Kelainan yang terjadi pada satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin yang lainnya juga sebaliknya ,pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya.
Kedokteran modern tampaknya tertarik dengan fenomena yang dalam topik kursus ini disebut Mukjizat Medis. Mereka melakukan penelitian untuk membuktikan kebenaran diatas .
Poin istimewa diatas setelah dilakukan penelitian ternya merupakan “motor poin” pada perlekatan Neuromuscular ( Syaraf dan Otot ) yang mengandung banyak Mitokondria , kaya pembuluh darah mengandung tinggi Mioglobulin sebagian besar selnya menggunakan metabolisme oksidatif dan lebih banyak mengandung sel Mast , Kelenjar Limfe ,Kapiler ,Venula , Bundle dan Pleksus Syaraf serta ujung Syaraf Akhir dibanding daerah yang bukan poin Istimewa.
Mereka membuktikan apabila dilakukan pembekaman pada satu poin , maka di kulit (*kutis ) , Jaringan bawah kulit ( Sub kutis ) , Fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan dari Mast Cell dan lain-lain.Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti Serotonin , Histamin ,Bradikinin ,Slow reacting Substance (SRS) , Serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi Kapiler dan Arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam.
Dilatasi Kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari tempat pembekaman, ini menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah . Akibatnya timbu,l efek relaksasi ( Pelemasan ) otot – otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya kortikotropin Releasing factor ( CRF )serta releasing faktor lainnya oleh adeno hipofise.CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH ,Kortikotropin , Dan Kortikosteroid.
Kortikosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.Sedangkan golongan histamin yang ditimbulkannya memberi manfaat dalam proses reparasi (perbaikan) sel dan jaringan yang rusak,serta memacu pembentukan reticulo endothelial cell,yang akan meninggikan daya resistensi (daya tahan) dan imunitas (kekebalan) tubuh.
Sistem ini terjadi melalui pembentukan interleukin dari cell karena faktor neural,peningkatan jumlah sel T karena peningkatan set-enkephalin,enkephalin dan endorphin yang merupakan mediator antara susunan saraf pusat dan sistem imun,substansi P yang mempunyai fungsi parasimpatis dan sistem imun,serta peranan kelenjar pituitary dan hypothalamus anterior yang memproduksi CRF.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa pembekaman dikulit akan menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C,serta traktus spino thalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri. Efek lainnya adalah dilatasi pembuluh darah kulit, dan peningkatan kerja jantung.
Pada sistem endokrin terjadi pengaruh pada sistem sentral melalui hypothalamus dan pituitari sehingga menghasilkan ACTH,TSH,FSH-LH,ADM. Sedangkan melalui sistem perifer langsung berefek pada organ untuk menghasilkan hormon-hormon insulin ,thyroxin , adrenalin , corticotropin ,estrogen ,progesteron,testosteron.Hormon-hormon inilah yang bekerja di tempat jauh dari yang dibekam.
Demikianlah, namun meskipun cara kerja bekam dapat dijabarkan secara ilmiah, tetap saja tidak semua orang bisa menerima bekam.
Di tengah rasa ketakjuban bagi yang sudah merasakan manfaatnya dan rasa ‘permusuhan’ atau antipati mereka-mereka yang ‘menolak’ pengobatan sunnah nabi ini.
Di sini, sekali lagi kami ketengahkan cara kerja bekam menurut modern medicine yang bersumber dari buku Sembuh Dengan Satu Titik karya dr. Wadda` Amani Umar.
Intinya hampir senada dengan penjelasan diatas tadi, Dr Wadda menjelaskan bahwa menurut kedokteran tradisional, di bawah kulit, otot, maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jarring-jaring atau jala.
Jala ini dapat disamakan dengan meridian atau habl. Dengan adanya jala ini, maka terdapat hubungan yang erat antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian kiri tubuh dan bagian kanan tubuh, antara organ-organ tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan organ lainnya, antara organ dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan organ berongga, dan lain sebagainya, sehingga membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak.
Kelainan yang terjadi pada satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin lainnya. Juga sebaliknya, pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini dapat menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam pada matanya, namun dapat dibekam didaerah kepala atau sekitar tengkuknya. Atau seseorang yang mengalami gangguan pada pencernaannya dapat terlihat gambaran penyakit di lidahnya. Sehingga untuk mengobati pencernaannya dapat dibekam pada titik poin pencernaan atau lidahnya, dan sebaliknya untuk mengobati penyakit pada lidah dapat dibekam di poin saluran pencernaannya.
Penelitian terbaru di dunia kedokteran modern ternyata menemukan bahwa poin-poin itu adalah merupakan poin istimewa ‘motor points’ pada perlekatan neuromuskular yang mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung tinggi mioglobin, sebagian besar selnya menggunakan metabolisme oksidatif, dan lebih banyak mengandung cell mast, kelenjar limfe, kapiler, venula, bundle dan pleksus saraf, serta ujung saraf akhir, dibanding dengan daerah yang bukan poin istimewa.
Para peneliti membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada satu pon, maka kulit(kutis), jaringan bawah kulit(sub kutis) fascia dan otonya akan terjadi kerusakan dari mas cell dan lain-lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat inilah yang menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam.dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari tempat pembekaman.
Reaksi-reaksi itu menyebabkan terjadi perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah yang memicu timbulnya efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Fakta terpenting dari proses pembekaman pada poin istimewa – poin istimewa adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Pada proses pembekaman pada poin istimewa pun didapati munculnya golongan histamine. Golongan histamine mempunyai manfaat dalam proses reparasi (perbaikan) sel dan jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan reticulo endothelial cell, yang akan meninggikan daya resistensi (daya tahan) dan imunitas (kekebalan) tubuh.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa pembekaman di kulit akan menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamicus kea rah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju motor neuron dan menimbulan reflek intubasi nyeri. Efek lainnya adalah dilatasi pembuluh darah kulit, dan peningkatan kerja jantung.
Efek pembekaman masih terus berjalan sampai ke sistem endokrin pada sistem sentral melalui hypothalamus dan pituitary. Dua kelenjar penting ini terangsang sehinga menghasilkan ACTH, TSH, FSH-LH, dan ADM. Kemudian pada sistem perifer langsung berefek pada organ untuk menghasilkan hormone-hormon insulin, thyroxin, adrenalin, corticotrophin, estrogen, progesterone, testosterone. Hormone-hormon inilah yang bekerja di tempat jauh dari pembekaman.
At last, demikianlah penjelasan cara kerja bekam secara medis modern.
Semoga memantapkan hati kita untuk mempelajari serta menggunakan terapi bekam dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita jadikan bekam sebagai referensi utama pengobatan di atas bentuk teknik pengobatan lainnya. Utamanya bagi kita yang beragama islam, pengobatan bekam adalah tuntutan konsekuensi iman kita kepada rasul dan malaikatNya. Kog bisa begitu? Iya, sebab pengobatan bekam merupakan pengobatan yang direkomendasikan kepada nabi melalui malaikatNya.
Rasulullah saw bersabda, ““Aku tidak berjalan dihadapan sekelompok malaikat pun pada malam ketika aku diisro` kan, kecuali mereka berkata, ‘wahai Muhammad, perintahlah umatmu agar berbekam!” (Shohibu `l jami` :5671)”.

Read more ►

BUKTI ILMIAH MANFAAT BEKAM UNTUK DIABETES

0 komentar

BEKAM; Bukti Ilmiah Khasiat Pengobatan Sunnah Ini Bagi Penderita Diabet

Oleh: dr.M.Saifudin Hakim (Staf Pengajar Bagian Mikrobiologi, FAKULTAS KEDOKTERAN UGM, Yogyakarta)

MENGENAL PENYAKIT DIABETES MELLITUS (DM)

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit/ gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah (hiperglikemia) yang disebabkan oleh kurangnya produksi atau gangguan kerja (penurunan efektifitas) hormon insulin atau karena kedua-duanya. Penyakit DM dibagi dalam dua jenis. Pertama, DM tipe 1 atau yang disebabkan oleh rusaknya sel β (Beta) pankreas sebagai “pabrik” pembuat insulin. Kedua, DM tipe 2, tipe ini merupakan gangguan yang sifatnya heterogen, pada beberapa kasus akibat gangguan fungsi sel β, namun paling banyak disebabkan oleh gangguan kerja (resistensi) insulin pada sel-sel dalam jaringan tubuh.

Keberadaan penyakit diabetes tidak lepas dari peran zat besi (Fe) dalam darah. Sifat molekul besi yang tidak stabil berpotensi menghasilkan berbagai bentuk radikal bebas yang membahayakan atau merusak sel-sel tubuh. Hasil pengamatan terhadap peningkatan frekuensi penyakit diabetes pada orang-orang yang menderita hemochromatosis menunjukkan bahwa kelebihan (overload) besi dalam tubuh berperan dalam muncetuskan penyakit diabetes.Hemochromatosis adalah suatu kelainan genetik yang mengakibatkan kelebihan besi dalam tubuh. Akan tetapi, apa pun penyebab dari overload besi, baik karena penyakit genetik atau pun bukan, ternyata menyebabkan peningkatan diabetes.

Peran besi dalam menyebabkan penyakit diabetes ditunjukkan oleh dua hal,Pertama: terjadinya peningkatan kejadian diabetes pada orang-orang yang kelebihan besi, apapun penyebabnya. Kedua: adanya perbaikan penyakit diabetes setelah membuang kelebihan besi dengan obat-obatan yang dapat mengikat besi.

Orang-orang yang sering menjalani transfusi darah karena penyakit tertentu, seringkali mengalami overload besi dalam tubuhnya. Pada kelompok ini terdapat peningkatan kejadian diabetes. Walau mekanisme zat besi dapat mempercepat terjadinya diabetes belum diketahui secara pasti, namun dugaan tersebut kemungkinan berhubungan dengan tiga mekanisme kunci, yaitu:

1. Defisiensi (kekurangan insulin)
2. Resistensi insulin (gangguan kerja insulin).

Maksudnya, meskipun insulin terdapat dalam darah dalam jumlah yang cukup, akan tetapi tidak mampu mendorong glukosa dalam darah untuk masuk ke dalam sel-sel tubuh. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah tetap tinggi. Sebaliknya, apabila suatu sel sangat berespon tarhadap adanya insulin, maka kondisi ini disebut dengan “sensitif” terhadap insulin (insulin sensitivity).

3. Disfungsi (kerusakan) hati (hepar).

Overload besi dan munculnya radikal bebas akan menyebabkan kerusakan sel β pankreas yang berfungsi menghasilkan hormon insulin. Akibatnya, terjadi penurunan produksi insulin. Karena produksinya berkurang, maka otomatis sekresi (pengeluaran) ke dalam darah juga berkurang.

Adapun mekanisme terjadinya resistensi insulin, diduga terjadi secara langsung atau melalui rusaknya fungsi hepar (hati). Selain itu, adanya pengendapan besi dalam otot akan menurunkan penyerapan glukosa karena terjadi kerusakan pada otot tersebut. Sebaliknya, insulin justru meningkatkan penyerapan besi, sehingga terjadilah lingkaran yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Selain bertanggung jawab pada terjadinya penyakit diabetes, besi juga bertanggung jawab pada timbulnya berbagai komplikasi penyakit diabetes, diantaranya penyakit ginjal dan penyakit kardiovaskuler.

“Keberadaan penyakit diabetes tidak lepas dari peran zat besi (Fe) dalam darah. Sifat molekul besi yang tidak stabil berpotensi menghasilkan berbagai bentuk radikal bebas yang membahayakan atau merusak sel-sel tubuh.”

Penelitian hasil kerjasama dua institusi pendidikan kedokteran di Spanyol, yaituUniversity Hospital of Girona “ Dr. Josep Trueta” dan University Miguel Hernandez mencoba menilai sensitifitas insulin dan sekresi (pengeluaran) insulin setelah dilakukan pembekaman dengan interval empat bulan pada pasien diabetes tipe 2 yang memiliki kadar serum feritin (besi yang tersimpan dalam sel tubuh) berkadar tinggi, yaitu kadarnya > 200 ng/ mL.

Penelitian menitikberatkan untuk melihat pengaruh hijamah (bekam) terhadap control metabolic, sekresi insulin, dan kerja insulin pada pasien diabetes dengan kadar feritin yang tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilihat efek pembuangan besi (iron depletion) terhadap parameter-parameter tersebut.

Pasien dibagi dalam dua kelompok, pertama (grup 1) yang berjumlah 13 pasien, dilakukan pembekaman dengan jangka waktu 2 minggu, setiap kali pembekaman diambil 500 mL darah. Total pembekaman yang dilakukan terhadap grup 1 sebanyak 3 kali. Kedua (grup 2) yang berjumlah 15 pasien adalah kelompok kontrol yang tidak mendapatkan Diterapi pembekaman. Seluruh pasien (grup 1 dan grup 2) tetap mendapatkan terapi seperti biasanya dengan insulin, obat-obat anti-diabetes, dan olah raga selama periode penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa serum feritin, transferin (protein yang berfungsi untuk mengikat atau membawa besi di dalam darah), saturation index, dan kadar hemoglobin turun pada pasien yang mendapatkan terapi hijamah (grup 1). Selain itu, kadar HBA1C juga turun secara bermakna pada pasien grup 1. Didapatkan pula peningkatan sensitivitas insulin pada grup 1 dibandingkan grup 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hijamah dapat berperan sebagai terapi tambahan pada pasien diabetes tipe 2 dengan peningkatan konsentrasi serum feritin.

Penelitian lainnya dari institusi yang sama dengan penelitian sebelumnya, yaitu untuk menguji hipotesis bahwa pembuangan besi yang bersirkulasi dalam darah dengan hijamah akan memperbaiki kerusakan pembuluh darah pada pasien diabetes tipe 2 dan pada pasien dengan peningkatan konsentrasi serum feritin.

Pada penelitian ini, pasien diabetes dengan kadar serum feritin > 200 ng/ mL dibagi dalam 2 kelompok seperti pada penelitian sebelumnya. Reaktivitas pembuluh darah dinilai pada awal penelitian, serta pada 4 dan 12 bulan berikutnya.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pembuangan besi dengan hijamah dapat memperbaiki kerusakan pembuluh darah pada pasien diabetes tipe 2 dengan kadar serum feritin yang tinggi. Perbaikan ini sejalan (paralel) dengan penurunan kadar besi dalam tubuh yang ditandai dengan turunnya kadar serum feritin pada pasien grup 1.

Penjelasan efek hijamah ini menunjukkan bahwa kelebihan besi menyebabkan perubahan dini pada struktur dan fungsi pembuluh darah manusia, yang ditandai dengan hipertrofi (penebalan) dinding pembuluh darah. Hipertofi ini dapat diperbaiki dengan menurunkan kadar besi dalam darah melalui proses hijamah. Dalam penelitian ini, ditemukan adanya peningkatan dilatasi (pelebaran) pembuluh darah setelah kadar besi diturunkan dengan hijamah. Sehingga, pembuangan besi dapat meningkatkan kelenturan (distensibilitas) pembuluh darah.

Penelitian yang hampir sama dengan 2 penelitian di atas juga dilaksanakan institusi lain di Eropa oleh para peneliti dari San Filippo Neri Hospital (Italia), Bambino Gesu Hospital dan Research Institute (Italia) yang berlangsung selama dua tahun.

Penelitian ini bertujuan mengetahui efek hijamah terhadap sekresi dan sensitivitas insulin, parameter-parameter dalam darah, kadar besi dalam hati (liver ion content/ LIC), dan perubahan kerusakan jaringan hati. Subjek Penelitian adalah pasien yang baru saja terdiagnosis diabetes yang memiliki kelainan genetik tertentu yang menyebabkan tingginya kadar besi dalam tubuh.

Hijamah dilakukan setiap dua minggu, masing-masing dengan mengeluarkan darah sebanyak 450 mL. Volume darah dikembalikan ke jumlah semula dengan memberikan larutan fisiologis. Data sebelum dan sesudah dua tahun terapi dengan hijamah diambil untuk dibandingkan.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan dalam beberapa parameter metabolisme. Kadar feritin dan besi turun. Parameter lain seperti kadar kolesterol, trigliserida (Lemak), glukosa puasa, kadar enzim-enzim tertentu seperti lactate Dehydrogenase (LDH), aspartate aminotransferase (AST) atau yang lebih dikenal dengan glutamic-oxaloacetate transaminase (SGOT),alanine aminotransferase (ALT) atau yang lebih dikenal dengan glutamic-pyruvate transaminase (SGPT), dan gamma-glutamyltransferase (γ-GT) dimana enzim-enzim ini merupakan penanda terjadinya kerusakan pada hati, juga mengalami perbaikan dengan peningkatan sekresi insulin, peningkatan pengambilan glukosa oleh sel-sel tubuh, dan peningkatan sensitifitas terhadap insulin.

Dari penelitian-penelitian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa terapi hijamah bermanfaat terhadap pasien diabetes mellitus, terutama yang memiliki kadar besi yang tinggi. Penelitian-penelitian ini telah membuka suatu harapan baru di masa mendatang akan meningkatnya penerimaan masyarakat secara umum terhadap bekam serta memberi harapan baru bagi pasien diabetes mellitus.

Disarikan dari: Tabloid Bekam Edisi III/2011 Cetak Ulang (Siapa Bilang Diabet Tak Bisa Sembuh?).


Read more ►
 

Copyright © Rumah Sehat Al Kautsar Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger